English term (edited): price point

price point adalah sebuah istilah generik, mengacu ke sembarang tingkat harga yang ada di pasar. Ahli ekonomi lalu mengembangkan istilah ini untuk beberapa tingkat harga yang istimewa, utamanya yang ekstrem dan berpengaruh pada perilaku konsumen.

Menurut Ref, setidaknya ada lima tingkat harga yang pantas diamati: IPP, OPP, RAP, MCP, dan MEP. Semua tingkat harga ini layak kita pertimbangkan sewaktu menentukan tingkat harga produk atau jasa kita.

Ref: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2003/...
Lima titik harga tersebut adalah : (1) Indifferent Pricing Point (IPP), (2) Optimum Pricing Point (OPP), (3) Range of Acceptible Price (RAP) (4) Marginal Cheap Price Point (MCP) (5) Marginal Expensive Price Point (MEP).

Berdasarkan kuesioner diperoleh bahwa tingkat harga minimum (IPP) bagi produk minyak goreng berada pada tingkat harga Rp 22.500,- Berdasarkan garis perpotongan tersebut didapatkan bahwa tingkat harga optimum bagi produk minyak goreng Bimoli berada pada tingkat harga Rp 23.500,-. Tingkat harga tertinggi (MEP) bagi produk Bimoli adalah Rp 26.500,- dan tingkat harga terendah (MCP) Rp 20.500,-.

Mengacu ke pertanyaan, ada kemungkinan bahwa yang dimaksud adalah retail price point atau recommended price point, alias tingkat harga eceran atau disarankan untuk dipajang. Berikut diceritakan sedikit efek penggunaan harga eceran "99". Rasanya 700, sebenarnya 800.

Ref: http://www.speakerschair.com/ed-miliband-speech-whats-the-pr...
The key driver after those considerations is the retail price point , i.e. the price at which it appears for sale. A LCD TV which sells for £799.99 does so as to be psychologically under £800, yes that extra penny still does matter in the eyes of consumers.