04:02 Apr 11, 2010 |
English to Indonesian translations [PRO] Social Sciences - Philosophy | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
| ||||||
| Selected response from: Sutarto Indonesia Local time: 06:13 | ||||||
Grading comment
|
Summary of answers provided | ||||
---|---|---|---|---|
5 +2 | kecemasan eksistensial |
| ||
3 | sikap kritis terhadap keberadaan (eksistensi) manusia |
| ||
3 | kegundahan akan keberadaan diri |
|
existential angst sikap kritis terhadap keberadaan (eksistensi) manusia Explanation: dari referensi, saya berkesimpulan bahwa "existential angst" adalah suatu sikap kritis dalam bentuk mempertanyakan keberadaan (eksistensi) manusia. Tentu merupakan suatu sikap kritis karena "existential angst" ini merupakan salah satu bagian dari ilmu filosofi. Kita tahu, filosofi itu selalu bertanya. orang yang selalu mempertanyakan sesuatu kita sebut orang yang kritis, karena selalu mencari penjelasan atas sesuatu fenomena. devoid = bereft = lacking = kekurangan sesuatu yang dibutuhkan. woefully = dengan menyedihkan self-help = pengembangan diri secara mandiri land = (saya artikan sebagai) wilayah (bukan tanah) introspection = (saya artikan) sebagai sikap introspeksi (bukan tindakan introspeksi) existential angst = (lihat penjelasan di atas) untuk definisi istilah-istilah ini dalam bahasa Inggris silakan di cross-check aja di dictionary atau google. Dalam konteks kalimat, maka seluruhnya diterjemahkan sebagai berikut: "Wilayah ini adalah wilayah yang mengalami kekurangan akan sikap introspeksi, buku-buku tentang pengembangan pribadi secara mandiri dan juga, secara menyedihkan, kekurangan sikap kritis terhadap keberadaan manusia." Reference: http://uncyclopedia.wikia.com/wiki/Existential_Angst Reference: http://www.google.com |
| |
Login to enter a peer comment (or grade) |
existential angst kecemasan eksistensial Explanation: Teolog Paul Tillich menandai kecemasan eksistensial [16] sebagai “keadaan di mana seseorang menjadi sadar akan kemungkinan ketidakberadaan” dan ia mengelompokkan dalam tiga kategori untuk ketidakberadaan dan menghasilkan kecemasan: ontic (nasib dan kematian), moral (rasa bersalah dan penghukuman), dan rohani (kekosongan dan ketakbermaknaan). Reference: http://servoclinic.com/2010/02/09/kecemasan-eksistensial/ |
| ||||||||||
Grading comment
| |||||||||||
5 hrs confidence:
Login or register (free and only takes a few minutes) to participate in this question. You will also have access to many other tools and opportunities designed for those who have language-related jobs (or are passionate about them). Participation is free and the site has a strict confidentiality policy. KudoZ™ translation helpThe KudoZ network provides a framework for translators and others to assist each other with translations or explanations of terms and short phrases.
See also: Search millions of term translations |