Tn Insinyur .... Sarjana Hukum, Magister Hukum, dll

06:28 Apr 30, 2016 

Sumber yang cukup layak adalah dokumen-dokumen yang diajukan kepada SEC (Securities and Exchange Commission) oleh perusahaan Indonesia yang mendaftarkan sahamnya di bursa AS. Terjemahan di situ umumnya dikerjakan penerjemah bersumpah (sworn), dan karena bakal dibaca otoritas AS, [semestinya] dikerjakan dengan baik dan akurat, sehingga kemungkinan u/ kita jadikan rujukan dan pegangan sangat besar.

Tautan berikut memberikan beberapa contoh terjemahan akta notaris di SEC:

http://bit.do/SEC-Notary-in-Jakarta

04:24 Apr 23, 2016 

Terima kasih sekali atas sharingya pak Erich.

00:20 Apr 23, 2016 

Saya tidak punya alasan dari segi bahasa, namun ada sedikit alasan dari segi bisnis dan praktis.

U/ notaris, mis. Suteja, S.H., gelar itu bagian dari "merek dagangnya". Bisa dilihat pada capnya: tidak seorang notaris pun yang tidak mencantumkan gelarnya.

Di sisi lain, sistem pendidikan yang beragam menyulitkan "penggelaran" seragam. Barangkali sewaktu menerjemahkan ke bahasa Inggris, kita mengira bahwa terjemahan akan dipakai di Inggris atau Amerika Serikat, lalu menyesuaikan penerjemahan gelar ke sistem pendidikan negara tersebut. Padahal, terjemahan mungkin dipakai di negara lain, baik yang berbahasa Inggris maupun tidak, yang sistem pendidikan/penggelarannya barangkali tidak kita pahami dengan baik.

Jadi, karena pada akta notaris yang penting adalah keakuratan isinya, bukan ketepatan terjemahan gelar orang-orang yang disebutkan di dalamnya, saya biarkan gelar tidak diterjemahkan.

14:15 Apr 22, 2016 

Bisa sharing pak Erich, alasan mengapa gelar tidak bapak terjemahkan?

13:32 Apr 22, 2016 

Kebiasaan saya adalah tidak menerjemahkan gelar. Khusus u/ sebutan Tuan, saya terjemahkan menjadi Mr..