English to Indonesian: Google Buzz slammed by Yahoo and Microsoft
General field: Bus/Financial
Detailed field: Journalism | |
Source text - English
Less than an hour after Google unveiled its new social network, Google Buzz, Yahoo and Microsoft took shots at their rival, both claiming that they've been running a similar service for years. But even as Yahoo and Microsoft came out swinging Tuesday, neither has quite been able to deliver the knock-out punch: Both have had very limited success so far in the social networking sphere.
Google Buzz goes even further and threatens the ground that Facebook walks on. Microsoft made a $240 million investment in Facebook, giving Microsoft a million reasons for wanting to play down Google's new social network. But a new Google social network that is fully integrated with Gmail, Google, Google Maps and other social networks has the blogosphere intrigued. As Google began to announce it, Google Buzz immediately became the most popular trend on Twitter. And if Yahoo and Microsoft sound nervous, it's with good reason. Since Google Buzz integrates with Gmail without the need for users to sign up, Google just added 176 million users (according to com Score) to its new social network on Tuesday -- not a bad start.
http://money.cnn.com/2010/02/09/technology/google_buzz_yahoo_microsoft/ | Translation - Indonesian
Kurang dari satu jam setelah Google meluncurkan jaringan sosial barunya, Google Buzz, Yahoo dan Microsoft segera menggempur lawan mereka ini, dengan menyatakan bahwa keduanya telah menjalankan layanan serupa selama bertahun-tahun. Namun, walaupun Yahoo dan Microsoft melancarkan serangan mereka pada hari Selasa lalu, mereka gagal memberikan pukulan yang mematikan: Sampai saat ini keduanya tidak terlalu berhasil di bidang jaringan sosial.
Google Buzz bahkan melangkah lebih jauh dan mengancam lahan yang dikuasai Facebook. Microsoft, yang menyuntikkan investasi senilai $240 juta ke Facebook, memiliki sejuta alasan untuk merendahkan jaringan sosial baru Google. Namun, jaringan sosial baru Google yang sepenuhnya terintegrasi dengan Gmail, Google, Google Maps dan jaringan sosial lain telah mencuri perhatian dunia blog. Saat Google mengumumkannya, Google Buzz segera menjadi tren paling populer di Twitter. Dan jika Yahoo dan Microsoft terlihat gelisah, hal ini bukan tanpa alasan yang kuat. Karena Google Buzz terintegrasi dengan Gmail dan tidak mengharuskan pengguna untuk mendaftarkan diri, Google secara otomatis menambahkan 176 juta pengguna (menurut comScore) ke jaringan sosial barunya hari Selasa lalu – suatu awal yang cukup baik.
http://money.cnn.com/2010/02/09/technology/google_buzz_yahoo_microsoft/ |
English to Indonesian: iPad, the Apple Tablet
General field: Tech/Engineering
Detailed field: Computers: Hardware | |
Source text - English
The iPad is a tablet computer developed by Apple Inc. It features multi-touch interaction with print, video, photo, and audio multimedia, internet browsing, and runs most iPhone OS apps. The device incorporates an LED-backlit 9.7-inch (25 cm) multi-touch in-plane switching color display running at XGA resolution made by Innolux, a subsidiary of Foxconn. Pricing for models in the United States ranges from US$499 to US$829 depending on the amount of storage and inclusion of 3G access. | Translation - Indonesian
iPad adalah komputer tablet yang dikembangkan oleh Apple Inc. iPad menyajikan interaksi multisentuh untuk fitur pencetakan, multimedia video, foto, dan audio, perambanan internet, serta dapat menjalankan sebagian besar aplikasi sistem operasi iPhone. Peranti ini menyertakan layar warna dengan fitur in-plane switching multisentuh sebesar 9,7 inci (25 cm) bercahaya latar LED yang berjalan pada resolusi XGA buatan Innolux, anak perusahaan Foxconn. Harga iPad di Amerika Serikat berkisar dari US$499 sampai US$829 bergantung pada kapasitas penyimpanan dan penyertaan akses 3G. |
English to Indonesian: Steady ascent of the Chinese renminbi
General field: Bus/Financial
Detailed field: Investment / Securities | |
Source text - English
Economically, China’s growth now appears to be more self-sustaining, i.e., less reliant on selling cheap exports to the US, which has left China today with an uncomfortably large amount of USD financial assets. A side effect of keeping the renminbi undervalued is relatively low interest rates. Cheap credit in China has fed many inefficient investments, a situation now being brought under control by increasing interest rates and allowing the renminbi to appreciate. China has also resorted to administrative measures, including the privatization of banks to make them more discriminating in their credit practices. | Translation - Indonesian
Secara ekonomi, pertumbuhan Cina saat ini tampaknya semakin mandiri, yaitu tidak terlalu bergantung pada penjualan ekspor murah ke Amerika Serikat, yang saat ini mengakibatkan Cina memiliki aset keuangan USD dalam jumlah yang terlalu besar. Efek samping dari menjaga renminbi dinilai terlalu rendah adalah suku bunga yang relatif rendah. Kredit yang murah di Cina telah mendanai banyak investasi yang tidak efisien, situasi yang sekarang sedang dikendalikan dengan meningkatkan suku bunga dan memperbolehkan renminbi terapresiasi. Cina juga telah mencoba cara-cara administratif, termasuk privatisasi bank agar mereka lebih selektif dalam praktik kredit mereka. |
